------ The Shape of Voice ------
Kalimat pertama yang muncul pada movie ini sudah mampu memberikan rasa penasaran pada penulis. Ya, rasa penasaran akan bentuk-bentuk suara yang mungkin akan ditampilkan pada movie ini.
Shouko Nishimiya,seorang gadis pindahan dari sekolah lain, oleh gurunya diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri. Ia hanya diam saja. Gurunya pun teringat sesuatu dan menepuk pundak Nishimiya. Nishimiya lalu membuka tasnya dan mengambil sebuah buku catatan. Ia pun membuka buku catatan tersebut dan menunjukkan isinya kepada teman-teman barunya. Catatan tersebut berisi nama dan lain-lain. Teman-temannya pun merasa bingung dengan cara Nishimiya memperkenalkan dirinya. Hingga sampailah pada halaman akhir yang menyatakan bahwa Nishimiya tidak dapat mendengar (Tuli). Teman-temannya pun kaget, tak terkecuali dengan Shouya Ishida. Disitulah awal mula dari konflik pada movie tersebut, dimana selanjutnya Nishimiya mendapatkan gangguan dari teman-teman barunya.
Movie ini menceritakan kehidupan sehari-hari masa remaja. Masa remaja yang penuh dengan konflik batin dalam menjalani hidupnya baik dengan keluarga, teman sebaya, ataupun lingkungan. Persahabatan, romantika, pertentangan, perselisihan, rasa frustasi, putus asa, dan tentu diakhiri dengan kebangkitan seseorang dari kondisi paling bawah.
Kenakalan remaja bisa jadi boomerang bagi diri sendiri. Seorang suka mem-bully orang lain pasti suatu saat akan menyadari bahwa apa yang dia lakukan sungguh sangat jahat. Rasa bersalah tentu akan selalu menghantui. Demikian juga dengan Shouya Ishida. Ishida merasa berdosa karena telah mem-bully Nishimiya dan menyusahkan ibunya. Sehingga Ishida memiliki niat untuk melakukan bunuh diri. Namun, upaya bunuh dirinya gagal dan justru membuat marah ibunya. Akhirnya Ishida sadar dan kembali untuk menjalani hidupnya secara normal.
Ishida mendapat kesempatan kedua bertemu dengan Nishimiya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Ishida untuk meminta maaf kepada Nishimiya. Nishimiya tentu senang dengan hal itu.
Movie ini mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama. Selain itu menunjukkan bahwa bunuh diri bukanlah pemecah masalah, bahkan akan memberikan masalah bagi orang lain. Selain itu, kesempatan kedua bisa menjadi sesuatu yang baik apabila kita dapat menggunakannya dengan bijak.
Movie ini layak untuk ditonton bersama keluarga dan teman-teman kita yang ingin menonton movie bergenre kehidupan remaja, persahabatan, romantika, dan tentunya komedi.
EmoticonEmoticon